Total Tayangan Halaman

Jumat, 24 Mei 2013

Kebiasaan Aneh

This 1st Vignette tells  us  about  life. One  day, my mind was stuck with reality,  so I  wrote this....

IN THE MORNING

     A sunny day had come. A  misty heart had  been waken  up. Uncountable souls lived again as the  sun surfaced from its sleep-time. People were about  to devour everything. They  walked  and  gave their allure at  the  same  time. Some of  them were  prancing, some of them  were crying. But those all were lies. A little boy asked a policeman about  how to  do it. But  one thing  he could get was nothing. That  policeman thought  that the little boy was an un-home  kid. So the little was easily arrested and tried to holler. But  only the wind  and his left footsteps could hear him. Nobody cared. It was  still morning,  but the world had given a  little boy  apprehension  and  early  suffering.

Jumat, 19 Agustus 2011

SEBEL

good morning! Udh lama gak ngeblog nih, ini gara2 hal itu. Mau tau? Masa waktu itu gua udh ngetik bahan blog gua capek2, eh opera ngerror. Nyesek banget tau, tulisan gua ilang semua, oke! Fine. Damn.

Rabu, 03 Agustus 2011

E... What do you need?

hello guys. Beberapa bulan ini gue suka merasa nervous. Jadi gini ceritanya, 2 bulan yang lalu, gue pergi ke book store dekat rumah gue. Soalnya mama gue lagi nyari majalah tentang kebaya-kebaya gak jelas gitu dehh. Eh, pas gue ke tempat majalah-majalah gitu, gue baca salah satu majalah. Kalo gak salah itu kayak teen’s magazine gitu deh.. (?) wkwkwk.. Gua buka lembaran-lembaran majalah itu one by one. Dan disitu gua ngebaca artikel tentang kehidupan remaja Indonesia sehari-harinya. Dan pas gue buka lembar komentar dari sebagian teens. Gua ngeliat salah satu komentator *yang komen gitu deh* yang bernama ervan anggi hutagaol… uuuppsss..  nah buru-buru gua ngebuka handphone dan ngesave namanya di draft gua. Mama gua bingung “kamu ngapain?” Tanya mama. “Enggakk..”gue berusaha menghindar dan menyelamatkan diri. Huh hamper saja! Gila gila gila!!!! Nah, gua ngelanjutin ngevaca komentar nih anak dan menutup majalah itu secepat-cepatnya. Habis dari bookstore itu, gua dan mama gua berencana pulang kerumah. Dirumah gua langsung ngesearch namanya… hmmm kira-kira inisialnya apa yaa??? KAK EAH boleh gak ya, kayaknya boleh, tapi gak boleh! Boleh-bolehin deh! Wkwkwkwkw jadi KAK EAH ini be my first love! Sumpah.. gue jadi inget lirik lagu First Love yang dinyanyiin sama Nikka Costa itu… u,u. Back to KAK EAH’s story!. Nah, pertama-tama gua ngesearch dia difacebook dan nge-add dia so pasti! Boleh kan? Boleh-bolehin aja deh… (bersambunggg....)

Selasa, 02 Agustus 2011

Reading makes you smarter and more enlightened.

Reading can do many magical things for someone, and this would include making you smarter and more enlightened. From reading, you can gain perspectives as to what it is like to live in foreign countries, or you can experience journeys that you never thought possible. It opens your eyes to new worlds or thoughts and ideas. Reading offers you other opinions than your own, leads you into stories of those who may be less fortunate than you and allowing you to understand the life that they lead.
Reading can inspire you. It can save you, it can cleanse you. Wondering if reading make you smarter or not, is not sensible. Reading even the smallest paragraphs or articles will teach you something that you did not previously know. Even if you are one of those people that is fairly smart alrady. Honing your skills and sharpening your mind is a never ending process. The more you read, the more you shall gain from it. You will evolve inti another form of ypurself.
Reading does mor than make you smarter. It makes you stronger, happier, more contents and broader your world. It will breed in you a temperance, goodwill and happiness. You will look upon things in a whole different light than you did before learning quest. You can learn much from reading and you can be highly enlightened as well.
Books, stories or articles that are aged make the best of reading materials. They bring to you a new imagination, broaden yoursurroundings and create a fresh aura of romance for us. It teaches us about history and events that are normally would have known about if not for reading about it. Facts, tales and times stay with you if you read a story about them, making them seem more familiar. it’s almost as if you experienced them first hand you are enrapured within a story, a leter or a tale. You come across words that you have never uncovered before, leading you to discover the meaning of hese words. This causes you to recall those words easier in the future because you worked for them to begin with. So, if you have a vacant time, just try to read as much as you can. Because when nding read those books, you will find yourselves much more knowledge then you previously had been.
Write your comments!

Kisah Wortel, Telor, dan Kopi.

S
eorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiapb kali satu masalah selesa, timbul masalah baru.
Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya diatas api. Setelah air dipanci-panci tersebut mendidih, ia menaruh wortel didalm panci pertama, telur dipanci kedua, dan menaruh bubuk kopi di panci terakhir. Ia membiarkannya beberapa saat tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang ayahnya lakukan. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.
Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya dimangkuk yang lain dan menuangkan kopi dimangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa ayng kau lihat, nak?” “Wortel, telur, kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya emndekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.
Terakhir, ayahnya memintanya utnuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, ;Apa arti semua ini, Ayah?”
Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi, setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang ebrupa cairan. Tetapi, setelah direbus, isinya menjdai keras. Bubuk kopi mengalamai perubaham yang unik. Setelah berada didalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.
“Kamu termasuk yang mana?” tanya ayahnya.”Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu seperti wortel, telur, atau kopi? Bagai kamu adalah wortel yang yang kelihatannya keras, tapi dnegan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”
“Apakah kamu mau menjadi telur, yang awalnya memiliki hati yang lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kegagalan, kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu mau menjadi pahit dan keras dengan jiwa yang kaku?”
“Ataukah kamu seperti bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatau yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”
“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan disekitarmu juga menjadi baik.”
Kamu ingin seperti apa dalam menjalani hidup ini?
(Tulis dikolom komentar).